Senin, 14 Desember 2015

Filsafat Ilmu

Elegi Pemberontakan Tes Jawab Singkat

Begawat:
Wahai tes jawab singkat, aku lihat dirimu tidak bergembira dan bersungut-sungut.
Tes jawab singkat:
Bukannya tuan sendiri yang menyebabkan aku seperti ini. Wahai begawat jika engkau ingin disebut begawat. Wahai begawat mengapa engkau berbicara sendiri, ngalor ngidul tidak karuan. Bukankah engkau itu baru saja bertanya kepadaku, mengenai keadaanku.

Begawat:
Ooo iya.. aku lupa.. maaf yaa. Hahaaahahaa. Kenapa engkau bertanya tes jawab singkat? kan berkali-kali aku sudah katakan, engkau itu telah menjadi mitos. Lihat itu.. para centraka takutnya tu sama engkau, tidak lagi mempelajari filsafat, mereka pikir hidup ini dipengaruhi oleh hidupmu itu. Maka aku sebagai dewamu ingin mengambil sikap, mengingatkan dirimu, tetapi engkau rupanya tidak tahu diri. Maka marahlah aku, aku sebenar-benarnya diriku menjadi dewa bagi dirimu jika aku sudah marah maka kejamlah tampangku. Bukankah engkau sudah merasakan, maka berhati-hatilah. Sebenar-benarnya musuhmu sebagai mitos adalah logosku.
Tes jawab singkat:
Baiklah begawat, aku rasa sebenar-benarnya dirimu yang kemarin adalah telah berlaku tidak adil terhadap ku, telah berlaku semena-mena, sangat kejam dan menjadikan diriku tiada arti di dunia ini.
Begawat:
Lalu apakah sebenarnya yang engkau inginkan??
Tes jawab singkat:
Yaaah.. ketika seseorang tertutup hati, mata, dan pikirannya apalah guna sebuah solusi, saran atau nasihat. Engkau sendiri yang memulainya jadi engkau sendiri yang akan mengakhirinya dan engkau sendiri yang mengetahuinya, mengapa aku yang harus memberikan solusinya. Sebenar-benar diriku tidaklah berdaya di hadapan dirimu.
Begawat:
Ooooo..begitu. Jadi engkau itu menuntut keadilan.
Tes jawab singkat:
Ya iyalah apalagi coba.. bukankah engkau sebenar-benarnya dirimu sang begawat mengetahui, bahwa sejelek-jeleknya diriku itu ada manfaatnya, kan engkau bilang sendiri dan menggembor-gemborkan kesana kemari bahwa manfaatku adalah mengadakan yang mungkin ada. Tetapi mengapa engkau tergoda dan merasa parsial, dzalim terhadap diriku padahal sebenar-benarnya diriku itu ada dan ada pengadanya baik di dalam dirimu maupun di luar dirimu.
Begawat:
Ooo.. kalau begitu, apakah sebetulnya keinginan mu sampaikanlah kepadaku wahai tes jawab singkat.
Tes jawab singkat:
Sekali lagi aku tidak bisa memberikan solusinya, aku juga tidak perlu bertanya lebih banyak tentang dirimu karena aku sudah diperlakukan secara semena-mena. Wahai orang tua berambut putih, tolonglah diriku aku ingin meminta tolong kepadamu sekaligus mengajukan pertanyaan tolonglah diriku menghadapi begawat yang telah menjelma menjadi mitos melebihi diriku.
Orang tua berambut putih:
Hai hai hai hai.. sekali lagi haiii... ada apa tes jawab singkat, engkau mengajukan pertanyaan kepada diriku. Padahal sebenar-benarnya diriku akan muncul kapanpun dan dimanapun jika ada pertanyaan. Silahkan ajukan pertanyaanmu dan apa yang menjadi permasalahanmu.
Tes jawab singkat:
Baiklah orang tua berambut putih, sadar tidak sadar, mengetahui atau tidak mengetahui pasti engkau sadar dan mengetahuinya. Aku sedang menghadapi situasi dimana diriku didzalimi luar biasa. Selama ini, terus terang saja aku yang mengambil manfaat dari logos untuk menjadi mitos tetapi ternyata logos ternyata telah berubah menjadi mitos, logos begawat telah menjadi mitos begawat. Nah, untuk itu aku mengajukan pertanyaan bagaimanakah solusinya dan apakah yang harus aku lakukan.
Orang tua berambut putih:
Benar begawat, apakah begitu kejadiannya?
Begawat:
Kejadian yang mana yaa??
Orang tua berambut putih:
Ooh yaa.. ternyata aku mengetahui ternyata sang begawat sedang tertutup hati dan pikirannya oleh mendung. Begawaaaat, hai begawat... banguuuun.....
Begawat:
Oww.. oww.. oww..
Orang tua berambut putih:
Aku peringatkan dirimu bahwa dalam waktu yang terbatas ini, ketahuilah bahwa dirimu kini telah bersifat parsial dan ketahuilah pula bahwa sifat parsial itu sebagai sumber ketidakbahagiaan di dunia. Dan engkau tidak bisa merasakan bagaimana susah dan sedihnya seorang centraka mengikuti jejak klaim yang engkau dirikan seakan-akan sebagai mitosnya logos.
Begawat:
Haaaaaa... mitosnya logos??
Orang tua berambut putih:
Logosnya mitos..
Begawat:
Haaaaa.. logosnya mitos??
Orang tua berambut putih:
Mitosnya mitos..
Begawat:
Haaaaa.. mitosnya mitos??
Orang tua berambut putih:
Logosnya logos..
Begawat:
Haaaaa.. logosnya logos??
Orang tua berambut putih:
Logosnya logos logos logos, mitosnya mitos mitos mitos, logos logos batrok.
Begawat:
Oooo...
Orang tua berambut putih:
Apakah engkau sadar itu wahai begawat??
Begawat:
Ya ampuuun.. maafkan aku tuan orang tua berambut putih, baru kali ini aku menyadari ternyata ada logosnya logos.
Orang tua berambut putih:
Oleh karena itu begawat, aku perintahkan dirimu untuk memberikan kesempatan dan berlakulah adil terhadap mitos-mitos dan logos-logos untuk berikhtiar agar mitos menuju logos. Klaim mu bahwa mitos adalah mitos belum tentu sesuai denga ruang dan waktunya. Klaim mu bahwa dirimu adalah logos belumlah tentu sesuai dengan waktunya.
Begawat:
Jadi singkatnya bagaimana orang tua berambut putih?
Orang tua berambut putih:
Singkatnya, minggu depan boleh diadakan lagi tes jawab singkat.
Begawat:

Ooooooo... aku menyadari karena masih banyak hal yang mungkin ada perlu diadakan.

0 komentar:

Posting Komentar