Populasi dan Sampel
Bismillah..
Pada perkuliahan Metodologi Penelitian
Pendidikan pertemuan ketujuh hari Selasa, 17 November 2015 pukul 07.30 – 10.00
WIB di Ruang PPG 1 Lab Matematika Universitas Negeri Yogyakarta membahas
tentang populasi dan sampel.
1. Populasi
Merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Sampel adalah subset
dari populasi. Kenapa ada sampel?? Karena untuk mengetahui karakteristik dari
populasi, untuk memperoleh data lebih akurat. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, dengan adanya keterbatasan
dana, tenaga, dan waktu, maka seorang peneliti yang mengadakan penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Ada beberapa teknik
dalam pengambilan sampel yaitu:
a. Non
Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
1)
Convenience samples, dalam teknik ini
yang dijadikan sampel adalah orang/benda yang mudah ditemui atau yang berada
pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau. Dapat pula dikatakan teknik
ini sebagai sampling kebetulan. Dikatakan kebetulan karena peneliti memang
sengaja memilih sampel kepada siapapun yang ditemuinya.
2)
Snowball sampling, tujuan utama teknik ini
adalah untuk menafsirkan karakteristik yang jarang terjadi dalam populasi.
Dikatakan snowball karena seorang peneliti menentukan seseorang untuk menjadi
sampel atas dasar rekomendasi orang yang telah menjadi sampel sebelumnya.
3)
Purposive sampling, dalam teknik ini
sampel dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti berdasarkan
tujuan dan maksud tertentu.
4)
Sampel Kuota, pada teknik ini peneliti
menentukan jumlah responden sebagai sampel. Mereka menemui dan mengambil data
yang diperlukan, sampai jumlah yang ditentukan tercapai.
b. Probability
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota populasi) untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik sampel ini meliputi:
1) Simple
random sampling, cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang
dilakukan secara acak tapa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
2) Systematic
sampling, teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut.Vockell (Sevilla, 1993) mendefinisikan hal ini sebagai
strategi untuk memilih anggota sampel yang hanya diperbolehkan melalui peluang
dan suatu sistem untuk menentukan keanggotaannya dalam sampel.
3) Cluster
sampling, teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti
atau sumber data sangat luas, misalnyapenduduk suatu negara, propinsi,
kabupaten, dan lain-lain.
4) Stratified
sampling, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
5) Multistage
sampling
Kesalahan
umum dalam menentukan sampel
Dalam penelitian ada
kemungkinan timbul dua macam penyimpangan yaitu:
1. Penyimpangan
karena pemakaian sampel (sampling error)
Seandainya tidak ada
kesalahan dalam pengamatan, satuan ukuran, definisi, pengolahan data dan
sebagainya maka perbedaan itu hanya disebabkan oleh pemakaian sampel. Semakin
besar sampel, semakin kecil terjadi penyimpangan sampel.
2. Penyimpangan
bukan oleh pemakaian sampel
a. Penyimpangan
karena kesalahan perencanaan, misalnya tidak tepatnya pemakaian definisi,
kriteria pengukuran, sehingga hasil penelitian tidak tepat.
b. Penyimpanga
karena pergantian sampel. Sampel yang diteliti berbeda dengan sampel yang
diterapkan.
c. Penyimpangan
karena salah tafsir petugas maupun responden terutama dalam menjawab
pertanyaan.
d. Penyimpangan
karena salah tafsir responden.
e. Penyimpangan
karena responden salah menjawabnya.
f. Penyimpanga
n karena kesalahan pengolahan data.
Referensi:
Diskusi dalam
Perkuliahan Metode Penelitian Pendidikan oleh Dr. Heri Retnawati
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, dan R
& D. Bandung: CV Alfabeta.
Wagiran. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Teori dan Implementasi.
Yogyakarta: Deepublish.
0 komentar:
Posting Komentar