FILSAFAT DALAM MEMBANGUN HIDUP
Mata
Kuliah : FILSAFAT ILMU
Dosen
Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, MA.
Oleh:
AIDA RUKMANA HADI
(15709251093)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Tulisan
ini merupakan sepenggal pengalaman saya dalam belajar filsafat ilmu pada kelas
A pendidikan matematika pascasarjana yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, MA. Perkuliahan
dengan mata kuliah filsafat ini
menjadikan saya mengerti beberapa hal mengenai apa itu filsafat, meskipun saya
tahu bahwa bagaimanapun saya mendefinisikan arti dari filsafat saya tidak akan
mampu untuk mengutarakan dan memikirkannya karena bermiliar-miliar pangkat
miliar definisi yang ada pada alam semesta ini dan tidak saya ketahui.
Dengan
adanya mata kuliah filsafat pada perkuliahan ini, saya belajar untuk banyak
membaca. Dimana,awalnya keadaan ini sangat menjemukan karena setiap hari harus
berkutat dengan bacaan-bacaan yang terkadang sulit untuk saya pahami. Sebelum
mengenyam perkuliahan ini, filsafat merupakan hal yang rumit dan saya mengira
filsafat merupakan suatu hal yang sulit untuk dapat dipahami. Tetapi dengan
teknik yang diajarkan oleh bapak dengan memperbanyak membaca membuat saya dari
yang tidak tahu apa-apa lambat laun sedikit dapat memahami konsep dari filsafat
itu sendiri, bagaimana filsafat dapat membangun wawasan, ilmu dan pengetahuan,
bagaimana intuisi dan pengalaman dapat mempengaruhi kehidupan seseorang sampai
bagaimana filsafat dalam proses
pembelajaran matematika yang sangat berguna bagi saya yang Insya Allah kelak
menjadi seorang pendidik.
Berdasarkan
hal tersebut, saya rasa filsafat bukan sekedar menjadi sebuah mata kuliah, akan
tetapi sebuah tindakan atau aktivitas. Filsafat yang dimana merupakan kegiatan
atau aktivitas dalam berpikir secara mendalam tentang pertanyaan besar dalam
hidup kita tentang apa yang menjadi tujuan hidup kita, bagaimana membangun
hidup dengan baik, dan sebagainya. Dengan mempelajari mata kuliah ini, saya
sedikit dapat mengetahui pemikiran-pemikiran para filsuf besar sepanjang
sejarah seperti Plato, Aristoteles, Rene Descartes, Immanuel Kant dan lain-lain
yang dimana pemikiran-pemikiran mereka membawa pengaruh yang sangat besar dalam
membangun dunia, yang sebagaimana kita pahami sekarang ini.
Refleksi
ini merupakan tulisan yang dimana saya akan mengulas kembali refleksi-refleksi
saya tentang pengertian filsafat, objek-objek filsafat dan bagaimana filsafat
dapat membangun hidup. Berikut penjelasannya pada bab pembahasan.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
filsafat dan adab-adab mempelajarinya
Filsafat adalah olah pikir, sumber yang
dipikirkan, pembenaran, logika, cakupan pikiran, objek yang dipikirkan, tata
cara, etik dan estetika. Berfilsafat adalah membaca, dan segala objek yang ada
di dunia ini merupakan bacaan. Alat komunikasi yang digunakan dalam berfilsafat
adalah bahasa analog dengan kualitas yang berbeda-beda. Ada tiga aspek yang di pelajari dalam filsafat yaitu: ontologi
(hakikatnya), epistimologi (pengetahuanya/metodologinya) dan aksiologi (etik
dan estestika/kepantasannya) benar atau salahnya serta baik dan buruknya. Dalam mempelajari filsafat
terdapat tata cara atau adab-adab yang perlu diperhatikan. Pertama, menguatkan
pagar spiritualitas sesuai keyakinan yang dimiliki karena Koridor paling tinggi sekaligus
membawai dan mendasari filsafat ilmu yaitu koridor spiritual.
Dengan
menguatkan dan menetapkan spiritualitas maka hati dan pikiran akan terjaga.
Semakin tinggi tingkatan spiritualitas diri, maka semakin mudah seseorang dalam
memperoleh kebahagian dan memaknai hidup. Kedua, memantapkan aspek psikologi diri yang
meliputi kesabaran, ketelatenan, keuletan, daya juan, dan sebagainya. Ketiga,
memperbaiki aspek psikologi belajar.
2.
Objek-objek
filsafat
Objek-objek
dari filsafat terdiri dari hal yang Ada dan Mungkin ada dimana terdapat
bermiliar-miliar pangkat miliar contoh objek yang sampai kapanpun kita tidak
bisa merincikannya satu persatu. Salah satu contoh objek filsafat yang MUNGKIN
ADA yaitu kejadian besok pagi. Apakah kejadian masa lampau itu merupakan hal
yang MUNGKIN ADA?? Bisa jadi, karena masa lampau itu pasti dialami oleh
setiap manusia tapi belum tentu manusia itu mengetahui masa lampau manusia
lainnya. Maka kejadian masa lampau dikatakan hal yang MUNGKIN ADA. ADA bagi
manusia itu tapi belum tentu ADA pada manusia lainnya. Objek filsafat ini
memiliki alirannya masing-masing, yang pertama yaitu Idealis atau Rasionalis
yang berarti menganggap ada, walaupun hanya di dalam pikiran. Tokohnya yaitu Plato.
Contohnya, seseorang menunjukkan sebuah benda kepada kita. Benda itu otomatis
akan terekam dan menjadi ADA di dalam dan nyata secara fisik di luar pikiran.
Walaupun seseorang itu menyembunyikan benda tersebut dan benda itu hilang,
benda tersebut masih ADA yaitu dalam pikiran kita karena bayangan benda itu
masih sangat jelas. Kedua yaitu Realis murni yang menganggap ADA atau TIDAK ADAnya sebuah benda
tergantung nyata atau tidak nyatanya benda tersebut. Menganggap ADA hanya jika
benda itu ada di depan matanya dan jika benda itu menghilang maka benda itu
dikatakan TIDAK ADA. Tokoh dari realis murni adalah Aristoteles. Dalam kehidupan nyata, keduanya harus ada untuk
menyeimbangkan ruang dan waktu. Dalam analognya, aliran plato merupakan pikiran
dan aliran aristoteles berarti pengalaman. Jadi sebenar-benarnya ilmu adalah
pengalaman yang dipikirkan.
3.
Filsafat dalam Membangun Hidup
Filsafat sangat
erat kaitannya dalam menggapai sebenar-benarnya hidup. Dalam filsafat, kita
juga dapat mempelajari seputar doa dan ikhtiar yang merupakan bagian terpenting
dalam menjalani kehidupan menuju tujuan dan harapan hidup yang diinginkan. Jika
hidup berserah pada nasib saja itu tidak bisa ataupun juga hidup dengan ikhtiar
itupun juga tidak bisa. Jika seseorang menghadapi sesuatu seharusnya ikhtiar
disertai dengan doa. sebenar-benarnya hidup adalah sintesis interaksi antara
doa dan ikhtiar.
Tujuan hidup itu idealis yaitu merupakan
sesuatu yang ada di dalam pikiran. Antara fakta dan pikiran belum tentu
sinkron. Bagaimana apabila tujuan hidup tidak sesuai ataupun sesuai dengan
harapan. Banyak perpesktif dari sisi filsafat untuk mendekatinya baik itu dari
sisi tesis dan anti tesisnya. Usaha, berpikir, atau hidup itu tidak lain
berasal dari dua unsur atau lebih yang manusia hasilkan atau sintesiskan.
Kemudian jika hal ini dikaitkan dengan hal spiritual, maka yang dipikirkan oleh
manusia itu bersifat relatif. Dikatakan relatif karena manusia tidak mengerti
bahwa kriteria keberhasilan yang dikehendaki itu punya pandangan yang lain yang
manusia tidak menyadarinya. Contohnya ketika kita gagal terhadap sesuatu
kemudian kita bertawakal dan berdoa,
kekuatan yang dimiliki untuk berjuang masih bertahan, dan tetap berusaha.
Kemudian dengan semangat yang masih tersisa tersebut kita berhasil keluar dari
kegagalan itu dan memperoleh kesuksesan. Keberhasilan ini segmennya sudah
berbeda dan memiliki makna yang berlipat ganda. Dalam perkuliahan pada
pertemuan kelima Pak Marsigit bercerita mengenai lingkungan dimana beliau
mendirikan rumah dan menjadi tempat tinggalnya sampai sekarang. Dulu, di dekat
rumah yang beliau tempati sekarang terdapat sepetak tanah dengan serumpun pohon
bambu. Dimana, setiap hujan turun pohon bambu tersebut pasti roboh dan merusak
atap rumah beliau serta yang lebih parahnya lagi kabel listrik yang membentang
di atas rumah beliau putus. Pemilik sepetak tanah tersebut adalah orang asli
daerah itu, tetapi tempat tinggal orang tersebut agak jauh dari rumah beliau. Kemudian,
Pak Marsigit mendatangi dan berbicara dengan pemilik sepetak tanah dengan
rumpun bambu tersebut, dengan maksud ingin menebang pohon bambu itu. Orang itu
memperbolehkan beliau untuk menebang asalkan menebangnya dari atas. Ini
menandakan bahwa orang tersebut tidak ikhlas jika pohon bambunya ditebang. Beliau
(Pak Marsigit) merupakan orang pendatang di kampung tersebut dan belum mengerti
tata cara masyarakat yang ada di kampung itu. Kelihatannya untuk menebang pohon
bambu itu, pemilik sepetak tanah tersebut tidak berkenan dan mengatakan bahwa
mana lebih dulu pohon bambu itu atau rumah yang bapak dirikan. Beliau bisa saja
melaporkan hal ini kepada perangkat desa karena untuk menebang bambu itu adalah
hak beliau dan bambu itu sangat meresahkan dan menyebabkan ketidaknyamanan
dengan tempat tinggalnya. Tetapi beliau memiliki prinsip yaitu pantang untuk
bermusuhan dengan tetangga. Akhirnya jalan satu-satunya yang beliau tempuh
adalah spiritualitas yaitu dengan berdoa, memohon kepada Allah agar diberi
solusi. Akhirnya, setelah beberapa tahun kemudian Allah mengabulkan doa beliau.
Anak dari pemilik sepetak tanah tersebut ingin mendirikan rumah di tanah itu
tetapi anak itu tidak ingin jika bambu tersebut masih tertanam disana akhirnya
tanah itu dijual dan kemuadian orang yang membeli tanah tersebut membabat habis
bambu itu dan mendirikan rumah pada tanah tersebut. Itu merupakan solusi bagi
beliau, doa yang selama ini dipanjatkan, terkabul. Hubungan antar tetangga
tetap terjaga dengan baik, saling menghormati, dan menghargai satu sama lain.
Terkadang manusia merasa dunia itu sempit, berpikir bahwa tidak ada solusi
untuk masalah yang dihadapi. Tetapi dengan kita berdoa, bertawakal dengan
sungguh-sungguh maka Allah akan menunjukkan solusi bagi kita. Solusi itu tidak
langsung kelihatan namun perlahan-lahan tapi pasti. Seseorang tidak boleh
berpikir negatif kepada Allah dan tidak boleh memvonis dirinya bahwa ia tidak
akan berhasil karena itu mendahului takdir Tuhan. Ini merupakan jebakan
filsafat yaitu jebakan pengertian, pura-pura mengerti tetapi sebenarnya tidak
mengerti dan hal ini merupakan tindakan yang tidak sesuai sengan ruang dan
waktu. Dalam
setiap keadaan, sesulit apapun itu seorang hamba harus selalu berprasangka baik
pada Allah bahwa Dia Maha Berkuasa akan menolong hamba-Nya. Allah swt merupakan
satu-satunya sumber pengharapan dan tempat seorang hamba bergantung. Keyakinan
akan adanya pertolongan Allah dan kuasa-Nya ditindaklajuti dengan kekhusuan
seseorang dalam berdoa. Doa merupakan kedekatan seorang hamba kepada Sang
Pencipta dan ia harus yakin hanya kepada Allah lah tempatnya bergantung serta
menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Jangan pernah untuk berhenti
berdoa. Jangan pernah lupa bahwasanya doa yang tulus harus juga dibarengi
dengan ikhtiar yang tiada henti dan bekerja keras agar tujuan-tujuan yang telah
dirancang dapat tercapai.
Dalam berdoa, percaya atau yakin kepada
sang pencipta adalah salah satu kunci dan merupakan salah satu pondasi atau
dasar dalam membangun hidup. Rasa percaya itu ada di dalam dan ada di luar, ada di dalam
hubungan antara subyek dan obyek. Jika seseorang sebagai subyek maka yang di
luar dari seseorang itu obyeknya atau sifat-sifatnya. Berfilsafat itu fungsinya
mencari kepastian dan kebenaran, tetapi jika seseorang mencari kepastian itu
pertanda bahwa seseorang itu tertangkap oleh ruang dan waktu yang salah atau
terjebak dalam mitos. Kepastian itulah yang disebut dengan mitos, kecuali
kepastian itu adalah keyakinan seseorang dalam hal spiritualitas atau keyakinan
dan kepercayaan kita kepada Sang Pencipta. Tujuan dari filsafat adalah membongkar
kepastian itu. Ketidakpercayaan ini memiliki aliran, jika ketidakpercayaan
tersebut dibangun maka jadilah dunia yang penuh dengan ketidakpercayaan. Di dalam filsafat, hal ini disebut
dengan skeptisisme dan
tokohnya adalah Rene Descartes. Dimana ia sering bermimpi dan mimpinya sangat
nyata, ia tidak bisa membedakan antara dunia mimpi dan dunia nyata. Sampai-sampai ia meragukan keyakinannya
terhadap Tuhan, sehingga ia mencari kepastian apa yang bisa dijadikan tonggak
kepastian. Ternyata, kepastian yang diperolehnya adalah ia menyadari bahwa ia
sedang bertanya pada dirinya sendiri apakah ia berada di alam mimpi atau nyata.
Hal ini menyadarkan ia bahwa dengan bertanya dan memikirkan hal tersebut
berarti ia tidak dalam keadaan bermimpi. Ia merasa ada dan berada di alam nyata
karena ia sedang berpikir. Corgito Ergosum “Aku ada karena aku berpikir”.
Seseorang ada karena ia mengadakan dirinya, menunjukkan dirinya dengan
berkarya.. dan jika seseorang dipenuhi dengan ketidakpastian atau penuh dengan
keragu-raguan hendaknya ia berdoa. Berdoalah dengan adab dan tata cara yang
benar.
PENUTUP
Filsafat
merupakan kegiatan olah pikir. Obyek yang dipikirkan yaitu berupa hal-hal yang
ada dan mungkin ada yang berasal dari dalam dan luar pikiran. Filsafat
adalah proses berpikir seseorang terhadap obyek yang ada dan mungkin ada,
dengan pikirannya tersebut seseorang dapat memahami hakekat dari kehidupan. Terdapat
bermiliar pangkat miliar obyek yang ada dan mungkin ada yang artinya sangat
banyak obyek filsafat di jagat raya ini. Sehingga sehebat-hebat seseorang dan
sebanyak-banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya tidak akan
mampu untuk mendefinisikan filsafat.
Manusia dalam menjalani roda
kehidupannya agar dapat menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah melakukan
doa serta ikhtiar. Doa dan ikhtiar
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika seorang
menjalankan hidupnya hanya dengan ikhtiar atau usaha dan tanpa berdo’a
sedikitpun, maka ikhtiarnya hanya sebatas pada dunia atau dirinya saja, dan doa
tanpa ikhtiar hanya mengakibatkan kekurangan dan keterpurukan di dunia.
Membangun hidup seperti halnya seseorang
yang ingin membangun rumah. Diperlukan dasar atau pondasi agar kelak berdirinya
kuat, mampu menghalau segala apapun yang mencoba untuk menggoyahkan dan
merobohnya. Pondasi dalam membangun
hidup dapat
diperkuat melalui potensi diri yang berupa ikhtiar dan doa yang selalu dilakukan dan
dipanjatkan dengan tulus dan ikhlas semata-mata menggapai ridho Allah.
Sebenar-benarnya
tujuan dari hidup manusia adalah kebahagiaan. Kebahagiaan terikat akan ruang
dan waktu. Maknanya bahwa kebahagiaan yang sempurna tidak akan dicapai oleh
manusia di dunia karena kebahagiaan manusia di dunia itu tergantung ruang dan
waktu serta bersifat relatif. Untuk dapat menggapai
tujuan hidup yaitu kebahagiaan yang sejati atau kebahagiaan dunia dan akhirat
adalah dengan selalu ikhlas menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi
segala larangan-Nya. Jika kita melaksanakan dua hal itu maka sendirinya
kepuasan batin atau yang disebut kebahagiaan akan mengikuti langkah hidup kita.

Postingannya memberikan inspirasi ๐
BalasHapusMenginspirasi sekali
BalasHapus