Minggu, 28 Februari 2016

Revisi Tugas Mamo 1

Mengenal Struktur Sistem Koordinat Kartesius
Aida Rukmana Hadi (15709251093)
Pendidikan Matematika Kelas A

Dewasa ini sistem koordinat kartesius tidak lagi menjadi hal asing bagi sebagian orang khususnya para pelajar baik itu dari tingkat SMP sampai perguruan tinggi. Karena mereka dalam mempelajari matematika pasti akan bertemu dengan sistem koordinat ini. Sistem koordinat kartesius merupakan salah satu temuan dalam bidang geometri dimana sistem ini bertujuan untuk menginterpretasikan bentuk aljabar kedalam geometri.

Sistem koordinat kartesius pertama kali ditemukan oleh Rene Descartes seorang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis. Istilah kartesius pada sistem koordinat ini digunakan untuk mengenangnya yaitu Cartesius yang merupakan latinasi untuk Descartes yang telah berperan besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri. Pandangan Descartes yang paling terkenal adalah “Cogito ergo sum” yang berarti “Aku berpikir maka aku ada”. Pandangan tersebut membuat ia berpikir bahwa pengetahuan yang telah ada harus di buktikan dan di kembangkan, maka berdasarkan hal tersebut ia menciptakan sistem koordinat kartesius dalam konsep aljabar yang dikembangkannya dalam geometri.
Konsep dasar dari ide Descartes ini adalah menentukan posisi suatu titik pada bidang datar yang dikembangkannya pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes, yaitu tulisan yang berjudul “Discourse on Method” yang berisi pengenalan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan dengan menggunakan dua sumbu yang tegak lurus satu sama lain  dan tulisan lainnya yang berjudul “La Geometrie” dimana dalam tulisan ini ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.

Descartes telah menemukan sebuah metode untuk menyajikan sebuah titik sebagai bilangan berpasangan dalam sebuah bidang datar. Bilangan-bilangan tersebut terletak pada dua garis saling tegak lurus satu sama lain dan berpotongan disebuah titik yang dinamakan Origin (0,0) biasanya di simbolkan dengan huruf kapital O(0,0). Bidang itu dinamakan bidang koordinat atau lebih dikenal sebagai bidang kartesius. Setelah abad ke-17, Rene Descartes menggunakan abjad-abjad pada alfabet misalnya x, y, z, dan t yang ia gunakan sebagai variabel. Untuk Sistem koordinat dua dimensi digunakan variabel x dan y. Sebagai petunjuk arah horizontal digunakan sumbu x dengan x positif untuk arah ke kanan dan x negatif untuk arah ke kiri. Sedangkan arah vertikal digunakan sumbu y dengan y positif untuk arah ke atas dan y negatif untuk arah ke bawah. Posisi setiap titik ditandai dengan pasangan dua bilangan yang merupakan pasangan posisi x dan y yaitu (x , y) dan disebut koordinat. Sistem yang menentukan posisi titik pada bidang datar ini disebut sistem koordinat.
 Dalam sistem koordinat kartesius tiga dimensi menggunakan variabel x, y, z  dimana terdapat kesepakatan penamaan untuk variabel-variabel tersebut. Salah satu kesepakatan penamaan itu menyatakan bahwa x, y, dan z biasanya menyatakan tiga sistem koordinat kartesius untuk suatu titik dalam geometri Euklides.
Namun sistem koordinat kartesius dua dimensi lebih sering digunakan dan lebih dikenal. Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
Dengan adanya sistem koordinat kartesius ini bentuk permasalahan-permasalahan seperti dalam bentuk persamaan-persamaan aljabar dapat disajikan secara sistematik dan jelas karena persamaan tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar yang lengkap dengan koordinatnya.
Bentuk seperti ini 4y – y + 2x + 3x – 3 + 7 = 0 pada aljabar hanya bisa diselesaikan dengan penyederhanaan tetapi dengan adanya sistem koordinat kartesius kita bisa menyajikannya dalam bentuk gambar lengkap dengan titik-titik koordinatnya.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_kartesius

0 komentar:

Posting Komentar