Aida Rukmana Hadi (15709251093)
Pendidikan Matematika Kelas A
Dewasa
ini sistem koordinat kartesius tidak lagi menjadi hal asing bagi sebagian orang
khususnya para pelajar baik itu dari tingkat SMP sampai perguruan tinggi.
Karena mereka dalam mempelajari matematika pasti akan bertemu dengan sistem
koordinat ini. Sistem koordinat kartesius merupakan salah satu temuan dalam
bidang geometri dimana sistem ini bertujuan untuk menginterpretasikan bentuk
aljabar kedalam geometri.
Sistem
koordinat kartesius pertama kali ditemukan oleh Rene Descartes seorang ahli
matematika sekaligus filsuf dari Perancis. Istilah kartesius pada sistem
koordinat ini digunakan untuk mengenangnya yaitu Cartesius yang merupakan
latinasi untuk Descartes yang telah berperan besar dalam menggabungkan aljabar
dan geometri. Pandangan Descartes yang paling terkenal adalah “Cogito ergo sum”
yang berarti “Aku berpikir maka aku ada”. Pandangan tersebut membuat ia
berpikir bahwa pengetahuan yang telah ada harus di buktikan dan di kembangkan,
maka berdasarkan hal tersebut ia menciptakan sistem koordinat kartesius dalam
konsep aljabar yang dikembangkannya dalam geometri.
Konsep
dasar dari ide Descartes ini adalah menentukan posisi suatu titik pada bidang
datar yang dikembangkannya pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes,
yaitu tulisan yang berjudul “Discourse on Method” yang berisi pengenalan ide
baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan dengan
menggunakan dua sumbu yang tegak lurus satu sama lain dan tulisan lainnya yang berjudul “La
Geometrie” dimana dalam tulisan ini ia memperdalam konsep-konsep yang telah
dikembangkannya.
Descartes
telah menemukan sebuah metode untuk menyajikan sebuah titik sebagai bilangan
berpasangan dalam sebuah bidang datar. Bilangan-bilangan tersebut terletak pada
dua garis saling tegak lurus satu sama lain dan berpotongan disebuah titik yang
dinamakan Origin (0,0) biasanya di simbolkan dengan huruf kapital O(0,0).
Bidang itu dinamakan bidang koordinat atau lebih dikenal sebagai bidang
kartesius. Setelah
abad ke-17, Rene Descartes menggunakan abjad-abjad pada alfabet misalnya x,
y, z, dan t yang ia gunakan sebagai variabel. Untuk Sistem
koordinat dua dimensi digunakan variabel x
dan y. Sebagai petunjuk
arah horizontal digunakan sumbu x
dengan x positif untuk arah ke kanan
dan x negatif untuk arah ke kiri.
Sedangkan arah vertikal digunakan sumbu y
dengan y positif untuk arah ke atas
dan y negatif untuk arah ke bawah.
Posisi setiap titik ditandai dengan pasangan dua bilangan yang merupakan
pasangan posisi x dan y yaitu (x , y) dan disebut koordinat. Sistem yang menentukan posisi titik
pada bidang datar ini disebut sistem koordinat.
Namun
sistem koordinat kartesius dua dimensi lebih sering digunakan dan lebih
dikenal. Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk
menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa
disebut koordinat x (absis) dan
koordinat y (ordinat) dari titik
tersebut.
Dengan
adanya sistem koordinat kartesius ini bentuk permasalahan-permasalahan seperti
dalam bentuk persamaan-persamaan aljabar dapat disajikan secara sistematik dan
jelas karena persamaan tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar yang
lengkap dengan koordinatnya.
Bentuk
seperti ini 4y – y + 2x + 3x – 3 + 7 = 0 pada aljabar hanya bisa diselesaikan
dengan penyederhanaan tetapi dengan adanya sistem koordinat kartesius kita bisa
menyajikannya dalam bentuk gambar lengkap dengan titik-titik koordinatnya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_kartesius

0 komentar:
Posting Komentar