Minggu, 27 September 2015

Permasalahan Penelitian pendidikan (Pert. 3)



Masalah-masalah Penelitian Pendidikan

Bismillah..

Masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Berikut ini terdapat 3 macam identifikasi masalah dari masalah-masalah penelitian terdiri dari kenyataan, harapan dan solusi mengenai masalah-masalah yang diangkat.

1.    Peningkatan Kualitas Model Pembelajaran Matematika
Kenyataan
Harapan
Solusi
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran cenderung bersifat monoton.
Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran lebih bervariatif sehingga pembelajaran tidak monoton.
Perlu adanya peningkatan kualitas dari model pembelajaran matematika sehingga cara penyampaian materi menjadi lebih bervariatif dan menyenangkan.
Masih menggunakan model pembelajaran tradisional (konvensional) yaitu guru lebih berfokus pada mengajar daripada membelajarkan (teacher centered).
Model pembelajaran student centered, yakni berorientasi kepada siswa
Kurangnya aktivitas belajar siswa. Siswa terkesan pasif dan hanya menerima materi-materi yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran cenderung kaku.
Siswa menjadi lebih aktif, sehingga proses pembelajaran terkesan interaktif dan menyenangkan.
Siswa kurang kritis dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Siswa menjadi lebih kritis dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran.


2.    Pengembangan Bahan Ajar Matematika
Kenyataan
Harapan
Solusi
Terkadang siswa sulit mengaplikasikan materi pembelajaran matematika yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa mudah mengaplikasikan materi pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan bahan ajar matematika realistik disertai lembar kerja siswa yang dapat menambah minat belajar siswa dengan konsep-konsep dan tampilan serta gaya bahasa yang menarik, ringan dan mudah dimengerti dengan soal-soal yang tingkat kesukaran yang teratur dan bervariatif.
Kurangnya minat siswa terhadap materi yang disajikan dikarenakan materi terlalu padat dan susah untuk dimengerti.  
Minat belajar siswa semakin besar dalam mempelajari matematika dikarenakan materi yang disajikan ringan dan mudah untuk dimengerti.
Bahan ajar matematika yang disajikan materinya tidak memiliki keteraturan dalam tingkat kesukaran sehingga siswa menjadi bingung harus mempelajari yang mana.
Bahan ajar yang disajikan materi pembelajarannya memiliki tingkat kesukaran yang teratur dan disertai contoh soal yang bervariatif.
Materi yang disajikan terlalu banyak terkadang  tidak sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran.
Materi yang disajikan singkat, padat,  jelas serta terangkum dalam bentuk contoh-contoh soal sehingga dapat menyesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran yang tersedia.
Bahan ajar digunakan dalam proses pembelajaran terkadang tidak terorganisir dengan baik.
Bahan ajar digunakan dalam proses pembelajaran  terorganisir dengan baik.
Konsep-konsep dari bahan ajar yang disajikan kurang menarik sehingga siswa kurang berminat dalam mengolah bahan ajar tersebut.
Siswa akan mengolah bahan ajar dengan baik jika mereka merasa materi yang disajikan menarik.

3.    Peningkatan Apersepsi dan Motivasi terhadap Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika.
Kenyataan
Harapan
Solusi
Kurangnya semangat belajar siswa.
Semangat belajar siswa yang tinggi.
Adanya peningkatan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran matematika. Motivasi mempunyai peranan besar dalam menumbuhkan semangat pada siswa untuk belajar sehingga dapat mengubah pola pikir dan kepercayaan diri siswa. Apersepsi dan motivasi merupakan kekuatan mental yang memusatkan perhatian dan mendorong terjadinya proses belajar agar menjadi lebih baik.
Terkadang siswa merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya dalam memecahkan persoalan matematika sehingga siswa tersebut cenderung menjadi pasif.
Siswa percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Sugesti bahwa matematika itu sulit.
Mindset siswa berubah menjadi matematika itu pelajaran yang menyenangkan.
Siswa cenderung dihinggapi rasa malas dalam belajar.
Siswa menjadi rajin dalam belajar.
Kurangnya rasa fokus dan konsentrasi siswa dalam belajar.
Siswa memiliki konsentrasi yang cukup.
Ketidakpedulian siswa dalam belajar.
Siswa memiliki kepedulian yang tinggi untuk belajar.

1 komentar:

  1. Pokies Casino – Top 5 Casino Games in Canada
    Looking for a Pokies Casino 다 파벳 모바일 to 스보벳 play online games? Here at ChoMyGambling we're 포커 게임 하기 going to give 바카라사이트 you a 세븐포커족보 list of the best Canadian casinos online.

    BalasHapus